Minggu, 12 Juni 2016

MAKALAH
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
IKA PUTRI HERNIA TANJUNG
IRMA JULIANI MANURUNG




NAILA RAMBE


                                                      




FAKULTAS  ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
T.A 2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) merupakan salah satu jenis penelitian    pendidikan yang penting untuk difahami oleh para guru. Penelitian Tindakan Kelas secara langsung berkorelasi dengan upaya guru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerjanya, utamanya dalam proses pembelajaran di kelas.
            Banyak sekali persoalan yang dihadapi guru dalam suasana pembelajaran yang ia hadapi, yang jika masalah tersebut tidak dapat diatasi, maka akan menghambat tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Untuk itulah dibutuhkan suatu penelitian pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki kinerjanya.
            Hal-hal yang perlu dikuasai guru yaitu konsep dasar metoda penelitian pendidikan yang meliputi pengenalan penelitian tindakan, prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, dan pembuatan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas.
Dengan demikian, guru dapat menerapkan dan mengambil manfaatnya guna membantu masalah-masalah kependidikan.




BAB II
PEMBAHASAN
PENERAPAN PTK
            Mengungkapkan guru,dalam menerapkan ptk harus mengetahui (Suyanto:1996:11) :
1.      Cara memulai penelitian tindakan kelas
2.      Perlu tidaknya penelitian tindakan kelas dilakukan dikelas,tempat mengajar
3.      Cara merumuskan pertanyaan terhadap perasaan ketidakpuasan dalam pembelajaran .
            Agar dapat menerapkan PTK guru perlu meningkatkan profesionalismenya, mengingat tuntutan zaman sekarang ini wajib mengarahkan arah perbaikan pembelajaran.perkembangan ilmu dan teknologi menuntut perkembangan materi dan metode pembelajaran. Guru harus mau  dan mampu mengurasi sisi lemah yang dimiliki dalam proses pembelajaran dikelas,menurut (Suyanto :1996;12) : “guru harus mampu merefleksi,merenung, dan berfikir balik terhadap apa saja yang telah dilakukan dalam poroses pembelajaran dalam rangka mengidentifikasi sisi-sisi lemah yang ada . sebagai contoh, dalam perenungan itu akhirnya guru menyadari bahwa anak-anak kelas 3 kesulitan untuk belajar bilangan pecahan. Dilihat dari pencapaian hasil belajar para siswa selalu mendapatkan nilai yang amat jelek pada penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, untuk mengatasi masalah ini guru dapat melakukan PTK dengan mencoba berbagai alternatif model pembelajaran agar siswa dapat belajar bilangan pecahan dengan mudah . untuk melakukan kegiatan penelitian secara runtun.
            Langkah umum PTK dapat dipakai sebgai berikut :[1]
1.      Mengidentifikasi masalah
2.      Mengenalisis masalah dan menetukan fakta-fakta yang diduga sebagai penyebab utama
3.      Merumuskan gagasan-gagasan bagi faktor penyebab utama yang gawat dengan mengumpulkan data dan menafsirkan untuk mempertajam gagasan serta untuk merumuskan hipotesis tindakan, sebgai pemecahan .
4.      Kecocokan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah
            Setelah hal tersebut dilakukan maka langkas selanjutnya adalah membuat rancangan. Oleh karena itu peneliti perlu membuat desain dan prosedur implementasinya, dengan tahap kegiatan sebagai berikut :
1.      Merancang model PTK sesuai dengan permasalahan,rencana kegiatan tindakan dan keaadaan atau situasi kelas.
2.      Mengatur langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan
3.      Melakukan identifikasi,komponen-komponen pendukung yang diperlukan
4.      Melakukan pengaturan dan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
5.      Menyusun desain tindakan sesuai dengan model PTK dan jadwal kegiatan
            Setelah penyusunan desain selesai langkah berikutnya adalah menerapkan atau melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Agar pelaksanaan berjalan lancar maka perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1.      Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan, seperti kondisi situasi, materi, atau bahan, alat atau perangkat dan sebagainya yang poerlu diadakan didalam kelas yang akan dipakai untuk melaksanakan tindakan .
2.      Menyusun prosedur pelaksanaan,yaitu urutan kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku tindakan sesuai dengan cara yang telah dtetapkan.
3.      Melakukan modifikasi, jika dipandang perlu, untuk menjamin tercapainya tujuan. Hal itu terjadi jika apa yang dilakukan,saekalipun sudah sesuai dengan prosedur dan cara yang ditetapkan, ternyata tidak efektif, misalnya karena tidak tepat cara atau waktu, maka prosedur dapat di ubah, disesuaikan, bahkan diganti .
4.      Melakukan pengelolan dan pengendalian agar tidak terjadi penyimpangan prosedur, cara, penyalah gunaan alat atau pemborosan yang mengkin menghambat pelaksanaan tindakan .
            Jika penelitan melakukan tindakan kelas, artinya tindakan dikenakan kepada siswa, maka langkah-langkah berikut diikuti :
1.      Kegiatan awal persiapan implementasi
a.       Pembicaraan atau dialog dengan kepala sekolah dan guru merencanakan PTK untuk mematangkan rencana
b.      Pelatihan bagi guru
c.       Penciptaan situasi kelas dan sekolah
d.      Pelatihan dengan simulasi dari pemberian contoh bagaimana melakukan tindakan kelas
e.       Persiapan cara dan alat pemantauan dan perekaman data
f.       Persiapan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan
g.      Persiapan untuk mendiskusikan hasil pemantauan atau observasi dengan guru
2.      Persiapan
            Hari pertama merupakan saat yang paling kurang menyenangkan. Oleh karean itu perlu persiapan mental. Guru yang akan melaksankan perlu di motivasi, dikuatkan . jika dipandang perlu, peneliti memberi contoh langsung dikelas bagaimana dilakukan dalam masa persiapan ini . buatlah situasi wajar-wajar saja tidak perlu perlakuan seperti diam, tidak boleh berisik jika tidak perintah, maka tidak boleh melakukan sesuatu dan sebagainya.
3.      Imlementasi dikelas
Pada waktu mulai dilakukan tindakan hendaknya peneliti mendampingi guru kelas sehingga terjadi hal-hal yang menyebabkan guru ragu-ragu melaksanakan, peneliti langsung dapat membantu tanpa menimbulkan kebingungan siswa.
Kehadiran peneliti, selain untuk mendampingi guru juga untuk mengikuti perkembangan akibat dari tindakan, seyogya nya peneliti tidak membiarkan sendirian tanpa ada yang mendampingi dan memantau apa yang dilakukan dan reaksi atau respon siswa.
Pada saat istirahat, sebaiknya peneliti dapat berbincang-bincang denagn siswa agar memperoleh informasi apa yang diarasakan oleh siswa dan persepsi mereka.
4.      Pengolahan dan pengendalian
Agar pelaksanaan tindakan dapat menjamin tercapainya tujuan maka perlunya adanya pengendalian.mencakup pengorganisasian kegiatan, waktu maupun sarana yang dipergunakan. Oleh karena itu,peneliti harus hadir dikelas, karena peneliti sebagai manajer penelitian.
Peneliti dan guru yang berpartisipasi harus senantiasa mencatat dan merekam semua kejadian selama proses berlangsung, catatan ini ssangat berguna untuk bahan analisis dan refleksi.
5.      Modifikasi prosedur dan cara tindakan
Hasil refleksi merupakan masukan dan bahan pertimbangan untuk melakukan modifikasi. Tujuan modifikasi adalah untuk pemercepatan pencapaian tujuan, sekiranya cara yang dilakukan kurang menjamin dan lambat menimbulkan perubahan contohnya ;  untuk mendorong siswa yang takut berbicara di depan kelas, guna menjelaskan hasil yang diperoleh (pembelajaran matematika,Aritmatik) guru perlu melakuan sebuah tindakan, misalnya siswa di minta menerangkan dengan alat peraga yang di bawa sendiri denagn cara ini ternyata siswa menjadi lebih lancar berbicara. Tindakan meminta siswa menggunakan alat peraga yang dibawa atau dipilih sendiri merupakan penambahan yang terjadi didalam proses .   

A.    Implementasi tindakan kelas program studi IPA
1.      Intervensi/tindakan , seorang guru menerapkan suatu perubahan dikelasnya dengan tujuan agar hasil belajar siswa meningkat fungsi guru, yaitu melakukan intervensi/tindakan demi meningkatkan hasil belajar siswanya. Intervensi yang berupa tindakan langsung dan dikaji hasilnya melalui [rosedur prnrlitian disebut penelitian tindakan .
2.      Bentuk intervensi/tindakan. Guru harus pandai-pandai memilih bentuk mana yang paling penting dan paling dapat dilakukan. Oleh karena itu identifikasi masalah amat penting untuk menetapkan bentuk intervensi contoh identifikasi masalah dan alternatif intervensi:[2]
NO
Identifikasi masalah
Alternatif intervensi tindakan
1.
Siswa sulit memahami konsep fotosintesis. Bgaimana caranya agar siswa dapat memahami konsep fotosintesis lebih mudah ?
Penggunaan chart fotosintesis, meliputi struktur daun, klorofil, konvensi energi cahaya, menjadi energi kimia dalam buah atau bagian tanaman lainnya.

 Kriteria pemilihan masalah :
a.       Suatu masalah bagi siswa
b.      Masalah bagi sebagian guru bidang studi
c.       Hasilnya dapat dipakai tidak hanya untuk guru atau siswa disekolah
d.      Meningfkatkan kualitas hasil belajar
Kriteria pemilihan intervensi :
a.       Dilakukan oleh guru dan siswa
b.      Tidak memakan waktu yang lama
c.       Segera dapat dilihat hasilnya
d.      Tidak membutuhkan dana dan peralatan yang berlebihan .

3.      Perencanaan
a.       Buat perencanaan intervensi,diskusikan dengan guru pada bidang studi yang sama dengan mengemukakan persoalan dan bentuk intervensinya.
b.      Buat jadwal pelaksanaan meliputi tahap persiapan implementasi dan pelaporan
c.       Buat kriteria peningkatan hasil belajar akibat intervensi, misalnya mencari analog yang tepat menggambarkan proses fotosintesis.
d.      Siapkan segaola keperluan (dalam contoh diatas gambar-gambar proses fotosintesis).
4.      Implementasinya
Putaran I
a.       Pretest tentang fotosintesis
b.      Apersepsi fotosintesis
c.       Mendiskusikan bagaimna tumbuhan menyiapkan bahan-bahan makanan yang diperlukan oleh hewan dan manusia
d.      Mendiskusikan kebutuhan tumbuhan akan cahaya,air dan mineral
e.       Mendiskusikan konsep fotosintesis
f.       Mengajak wakil kelompok untuk mempersentasikan perolehan tentang fotosintesis
g.      Posttest tentang fotosintesis
Monitoring hasil :
a.       Menggunakan pretest dan postest
b.      Presentasi siswa
Refleksi :
a.       Analisis pretest dan postest
b.      Menganalisis kelebihan dan kelemahan putaran I
c.       Menentukan langkah-langkah perbaikan

B.     Implementasi penelitian tindakan kelas bidang studi IPS
      Adalah suatu bentuk kajian yang bersifat refektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksankan tugas. Konsep dasar ips :
a.       Adalah penyederhanaan ilmu-ilmu sosial untuk diterapkan disekolah
b.      Suatu pendekatan inter disiplin dari pelajaran-pelajaran ilmu sosial
c.       Merupakan integrasi dari berbgai cabang ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi
1.      Keterampilan dasar ips
Johan jarolimek,mengemukankan 4 keterampilan :
a.       social skill (hidup dan kerja sama,tolong menolong, mengontrol dan mengendalikan diri terhadap orang lain).
b.      Studi skill dan work habit (a..menghimpun informasi dari buku dan siumberlainnnya,b..menyusun laporan,berbicara dalam kelompok. c.membaca sebagai sumber ips d. membaca peta menggunakan globe.  e.membuat peta f.menghimpun data)
c.       Grup work skill (a. bekerjasama dalam suatu panitia, b. partisipasi dalam diskusi kelompok .)
d.      Intelektual skill (a. menggali dan merumuskan masalah, b.menyusun dan menguji hipotesa, c. analisis data d. menyimak hubungan sebab akibat e. membandingkan penadapat atau pandangan )
2.      Strategi pembinaan dan penegmbangan konsep
Jaro limek mengembangakna 3 strategi :
a.       Strategi pertama (listing,grouping,labeling)
b.      Strategi kedua(experience,
c.       Strategi ketiga (recognizing dan nonexample) strategi ini dikembangkan secara bertahap berkesinambungan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa
Jika peneliti melakukan PTK langkah-langkah perlu diperhatikan ialah sebagai berikut:[3]
1.      Kegiatan awal persiapan implementasinya.
A.    Pembicaraan dialog dengan KepalaSekolah dan guru-guru mengenai PTK untuk mematangkan rencana.
B.     Pelatihan bagi guru.
C.     Penciptaan situasi kelas dan sekolah.
D.    Pelatihan dengan simulasi dan pemberian contoh bagaimana melakukan tindakan.
E.     Persiapan alat dan pemantauan dan perekaman data.
F.      Persiapan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.
G.    Persiapan untuk mendiskusikan hasil pemantauan dan observasi dengan guru.
1.      Implementasi di kelas.
            Pada waktu mulai dilakukan tindakan jangan membiarkan guru sendirian tanpa ada yang mendampingi dan memantau apa yang dilakukan atas reaksi atau respon siswa.Pada saat istirahat sebaiknya peneliti dapat mencari informasi apa yang dirasakan oleh siswa dan persepsi mereka, kemudian dilakukan refleksi bersama-sama. Hasil refleksi dapat digunakan untuk memper-baiki prosedur dan cara bertindak yang dilakukan guru.
2.      Pengelolaan dan Pengendalian.
            Pengelolaan mencakup pengorganisasian kegiatan waktu dan sarana yang dipergunakan.Pengendalian dimaksudkan jika diperlukanperubahan di tengah jalan atau proses,perubahan justru untuk meningkatkan pencapaian hasil dan bukan penyimpangan yang menjauhi sasaran.
3.      Modifikasi prosedur dan cara tindakan.
            Data hasil refleksi merupakan masukan dan bahan pertimbangan untuk melakukan modifikasi. Modifikasi bertujuan untuk percepatan pencapaian tujuan.
Kurt Lew in:
            Model Penelitian Tindakan Kelas,Perlu disadari bahwa PTK bersifat siklus (berputar melingkar seperti arah jarum jam dan spriral artinya, semakin lama semakin meningkat perubahan pencapaian hasilnya.Berikut ini digambarkan model PTK menurut Kurt Lewin.
Merumuskan Judul PTK
a)      Judul berbentuk pernyataan
b)      Memperlihatkan adanya dua variabel: Variabel Criteria (the desired instructional outcome/objective/product/the end results, the ultimate outcome).
c)      Variabel Instructional/ Proses (the instructional treatment:  teori, model,pendekatan, strategi, metode, teknik,dan taktik).
4.      Adanya Satuan Analisis (populasi)
5.      Adanya Satuan Pengamatan (sampel) yaitu kelompok dari mana diperoleh informasi.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
            Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) merupakan salah satu jenis penelitian    pendidikan yang penting untuk difahami oleh para guru. Penelitian Tindakan Kelas secara langsung berkorelasi dengan upaya guru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerjanya, utamanya dalam proses pembelajaran di kelas.
A.    Implementasi tindakan kelas program studi IPA
            Intervensi/tindakan , seorang guru menerapkan suatu perubahan dikelasnya dengan tujuan agar hasil belajar siswa meningkat fungsi guru, yaitu melakukan intervensi/tindakan demi meningkatkan hasil belajar siswanya. Implementasinya:
Putaran I
a.       Pretest tentang fotosintesis
b.      Apersepsi fotosintesis
c.       Mendiskusikan bagaimna tumbuhan menyiapkan bahan-bahan makanan yang diperlukan oleh hewan dan manusia
d.      Mendiskusikan kebutuhan tumbuhan akan cahaya,air dan mineral
e.       Mendiskusikan konsep fotosintesis
f.       Mengajak wakil kelompok untuk mempersentasikan perolehan tentang fotosintesis
g.      Posttest tentang fotosintesis
B.     Implementasi penelitian tindakan kelas bidang studi IPS
            Adalah suatu bentuk kajian yang bersifat refektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksankan tugas. Konsep dasar ips :
a.       Adalah penyederhanaan ilmu-ilmu sosial untuk diterapkan disekolah
b.      Suatu pendekatan inter disiplin dari pelajaran-pelajaran ilmu sosial
c.       Merupakan integrasi dari berbgai cabang ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Wiriaatmadja Rochiati,2005,Metode Penelitian Tindakan Kelas,Bandung:Remaja Rosda Karya
Basrowi Suwandi,2008,Prosedur Penelitian Tindakan Kelas,Bogor:Ghalia
Djunaidy ghony,2008,Peneltian Tindakan Kelas,Malang:Uin Malang Press  
http://bpkpenabur.or.id/wp-content/uploads/2015/10/jurnal-No12-Thn8-Juni2009.pdf#page=57



[1]  Basrowi,Suwandi.Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor:Ghalia,2008)hlm-28
[2]Djunaidy ghony, Peneltian Tindakan Kelas, (Malang:Uin Malang Press,2008)
[3] http://bpkpenabur.or.id/wp-content/uploads/2015/10/jurnal-No12-Thn8-Juni2009.pdf#page=57